Jumat, 15 Februari 2013

PENYULUHAN MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB KEPADA IBU-IBU PKK OLEH TIM KKN UNDIP


Kamis (17/01/2013) bertempat di balai desa Dawung telah dilaksanakan kegiatan berupa silaturahim dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan KB kepada ibu-ibu PKK desa Dawung oleh Tim I KKN UNDIP Semarang. Dimana pentingnya kesehatan reproduksi dan pengenalan KB.
Kegiatan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi (KESPRO) dan KB ini bertujuan untuk membangun tingkat kesadaran setiap keluarga, bukan hanya dari kaum wanita melainkan juga dari pihak pria sebagai kepala keluarga. Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera kondisi fisik, mental dan sosial secara utuh dan bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi reproduksi dan proses reproduksi. Karena masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Bawah Lima Tahun ( AK Balita) Kesehatan Reproduksi ini berfokus pada pemenuhan hak-hak reproduksi, berupa; setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kespro, perempuan dan laki-laki berhak memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas, kespro, manfaat dan efek samping obat-obatan, hal mendapatkan pelayanan kesehatan selama hamil sampai melahirkan. Dimana pemenuhan hak-hak reproduksi diatas masuk kedalam ruang lingkup KESPRO, diantaranya: membahas tentang Keluarga Berencan (KB), informasi tentang pencegahan HIV/Aids, informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, Kesehatan reproduksi bagi Usia lanjut dan kekerasan terhadap perempuan.
Adapun yang diberikan dalam penyuluhan Keluarga Berencana berupa pentingnya ber-KB, siapa saja yang wajib mengikuti program KB, metode KB yang aman bagi keluarga, dimana saja keluarga dapat memperoleh pelayanan KB, dan hal-hal yang harus diperhatikan oleh keluarga akseptor KB.
Keluarga berencana (KB) adalah suatu program untuk mengatur jarak kelahiran anak menuju keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Sebuah keluarga harus mengetahui dan menjalankan program KB karena untuk mencegah kematian ibu dan anak, pengaturan perkawinan, pengaturan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga

0 komentar:

Posting Komentar